"G U B U K K I T A"

Gubuk Untuk Sekedar Berbagi...

Jumat, April 15, 2011

Hujan dan Dirinya

saat sedang berjalan

tiba-tiba hujan jatuh turun

membasahi sebagian tubuh lelaki

yang hatinya terpilih rindu purba

ia berteduh runtuh.



hujan sontak hentak bertanya

perihal perlakuan dan sifat lelaki

terhadap dirinya yang beda:

"hai lelaki, mengapa engkau

perlakukan aku dengan sifat yang

beda sangat berbeda?"



lelaki kemudian berkata

dalam tatapan kosong mlompong

"ya, kepada engkau kini aku tak lagi

bahagia dan tak lagi ada tangisan"

ia kemudian melukiskan huruf

diatas daun pisang dari samping ia

berdiri dan lalu mengalirkannya

bersama air hujan.



hujan semakin keras larinya

petir pun tak luput menyambangi

seakan memberi rasa kepadanya

"kepedihan selalu ada jika cinta telah tiada."





RH.14.05.2011


Rohim Habibi, Pengajian Kalimat, Solo

Senin, Januari 24, 2011

Jadikan Yang Terindah

untuk Sisye Debby Diawang

Mbak :



Hidup memang begini adanya

Hitam dan putih saling silang menyapa

Tak mampu kita menyangka tak bisa kita mengelak darinya

Biarkan ini berlalu, berlalu secepat putaran waktu

Dalam hidupmu.



Jadikan engkau yang terindah,

Menjaga cinta kepada semua yang terjadi.

Meski tak seperti keinginan hati

Hidup hanya sekali, sebentar dan akan mati.



Dia memiliki bahasa lain

Saat menjadikan insannya yang terindah

Sambutlah dengan ketulusan cinta

Seperti mawar kepada kumbangnya.



Jadikan yang terindah

Meski saat Dia berbahasa kepedihan,

Kepada kehidupanmu.





GM.23.01.2011

Rohim Habibi, Pengajian Kalimat, Solo